Feeds:
Pos
Komentar

Komentar PLTSa di ITB (I)

Mendengar kata PLTSa, bagi orang bandung sudah tidak aneh mendengar istilah ini. Sejak tahun 2005 ketika sampah menumpuk dimana mana, akibat dari meledaknya TPA di Leuwi Gajah yang dilanjutkannya penutupan TPA tsb. Saat itu pemkot bandung belum memiliki TPA yang baru, untuk sementara dibuat galian di daerah yang deket pasir manis untuk pembuangan sampah. Sekarang pembuangan TPA ke daerah ciparay dan daerah garut. Namun itu solusi sementara, bila TPS tersebut penuh, apakah akan menggunakan bukit-bukit yang lain….
Ide PLTSa muncul melihat kondisi dimana solusi dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah sampah masih bersifat temporer. Diharapkan adanya PLTSa dapat menjadi solusi bagi masalah sampah di kota bandung.
Di sekitar bandung tepatnya di tiap “daerah-daerah” banyak spanduk-spanduk yang sisinya mendukung diadakannya PLTSa, kecuali didaerah gedebage 🙂
Ada yang poster poster kecil unik yang di pasang di papan pengumuman Gedung Kuliag Timut (GKU baru), tentang sampah ini:
Kalimat yang unik diantaranya :
sampah1

Spider Solitare

spider solitare
Pernah mencoba permainan Spider Solitare?
Ini salah satu permainan yang saya suka, saya lebih tertarik jenis game casual, karena tidak memakan banyak waktu dan spesifikasi komputer yang canggih (kapasitas hard disk kosong yang minimal 500MB, VGA card minimal Gforce seri 6, procesor minimal pentium 4) walaupun notebook saya sudah memenuhi persyaratan itu, tapi… sudah terlanjut suka sama casual game dibanding RPG, 1st person shooter, dll.
Versi Spider Soliter pada windows XP tidak dapat melakukan “undo” bila kita berhasil membuat tumpukan kartu yang sewarna. Sedangkan pada versi windows vista, kita dapat meng-undo walaupun kita sudah berhasil membuat tumpukan kartu yang sewarna, bahkan bisa meng-undo dari tumpukan kartu tertutup. Jadi kemungkinan untuk menang menjadi lebih besar.
Apa yang bisa saya tangkap dari versi permainan ini,
1. Saat kita “stuck” pada suatu masalah, jangan ragu untuk kembali melihat kebelakang. Lihat sepertinya ada jalan yang salah dengan jalan yang kita tempuh saat ini. Dan mencoba mencari dimana awal kesalahan itu, dan kita ubah langkahnya ke langkah yang memiliki kemungkinan lebih baik.
Misal : kita melangkah dengan tahapan A-B-C-D-E-“stuck”, coba mundur langkahnya ke A-B, tenyata masalah ada saat kita memilih C, coba fikirkan langkah apa yang kemungkinan benar, anggap itu I,  sehingga hasilnya dapat menjadi lebih baik menjadi  A-B-I-J-K-L-M-“goal”
2. Jangan menumpuk masalah yang seharusnya bisa dikerjakan sekarang dengan beranggapan didepan pasti akan ada solusinya. Pondasi yang tidak kokoh tidak mungkin membuat sebuah gedung pencakar langit. Kerjakan dahulu yang bisa dikerjakan, sebab di depan pasti masalah akan makin bertambah rumit.

Pagi buta hari ini bantuin temen ngerjain tugasnya pake matlab.. Jadi inget waktu bikin skripsi dulu, ngotak ngatik belajar matlab tentang neural network pake metode back propagation.. dulu milih algoritma levenberg-marquardt, biar cepet ketemu nilai epochnya.. soale dulu kompie-nya masih jadul celeron 466Mhz.

Nah pas ngasih laporan ke temen, dipilih metoda RP (Resilient Backpropagation).. karena epochnya ga kecepetan dibanding LM yang wush wush.. cepet banget…
Kalo dibandingin algoritma yang tercepat mencapai epoch :
LM trainlm – Levenberg-Marquardt
BFG
trainbfg – BFGS Quasi-Newton
RP
trainrp – Resilient Backpropagation
SCG
trainscg – Scaled Conjugate Gradient
CGB
traincgb – Conjugate Gradient with Powell/Beale Restarts
CGF
traincgf – Fletcher-Powell Conjugate Gradient
CGP
traincgp – Polak-Ribiére Conjugate Gradient
OSS
trainoss – One-Step Secant
GDX
traingdx – Variable Learning Rate Backpropagation

Untuk perbandingan aja, untuk kasus 16 input layer, 5 hidden layer, 1 output layer dengan data 12 antrian:
pake LM mencapai epoch pada 4
pake  RP mencapai epoch pada 24
pada GDX mencapai epoch pada 120

Hello world!

Akhirnya,.. Bikin blog juga,….